Rabu, 13 Juli 2016

Aura 5 Permata 2



Rumah tua di pinggir kota

Bruumm… Bruummm…‼! Suara deru mesin memecah keheningan malam di sebuah rumah di pinggirankota. Sekian detik kemudian sebuah mobil Land Cruiser hitam melesat keluar dari rumah dan menghilang di gelapnya malam. Keheningan kembali menyelimuti rumah tua itu, hanya terdengar suara serangga mengisi heningnya malam.

***

Di dalam rumah tua

Di sebuah kamar di rumah tua itu terdengar isak tangis seorang gadis cantik berkulit putih bersih yang sedang terikat di tempat tidur putih bersih. Di sebelah tempat tidur terdapat sebuah meja kayu yang di atasnya terdapat segelas air putih, sekeranjang bunga tujuh rupa, dan beberapa peralatan ritual yang lain. Gadis manis itu terus menangis terisak, pakaiannya yang sudah hampir terkoyak membuat dia menggigil kedinginan.
“IRISH BELLA!! Sudahlah cantik,jangan menangis. Sebentar lagi kita mulai ritualnya. Sebisa mungkin aku tidak akan menyakitimu‼” kata seorang lelaki yang berbadan tegap dengan tubuh atletis dan kulit putih bersih, di pergelangan tangan kirinya dihiasi sebuah gelang yang berhiaskan limabuah permata dengan limawarna berbeda.
Ferdinand! Marcus! Apa semua sudah siap?” dia bertanya.
”Sudah, Ketua. Semua sudah siap! jawab Marcus.

 ***

12.00

Teng! Teng! Teng!” Lonceng berdentang dua belas kali.
”Sudah tiba saatnya,kawan-kawan,” kata lelaki yang berbadan tegap dan berkulit putih bersih.
Marcus pun kemudian mengambil sebilah pisau dan berjalan mendekati Bella yang sedang terikat di tempat tidur. Melihat hal tersebut, Bella berteriak histeris, ”Tidakkkk!! Tidakkk!! Jangannnn‼”
Marcus tidak memperdulikan teriakan itu, dengan tangkas dia naik ke tempat tidur dan pelan namun pasti Marcus mulai mengiris pakaian Bella. Lembar demi lembar pakaian gadis itu dilucuti. Bella hanya bisa menangis terisak.
”Aaach... jangann!! Achh...
”Brett! Brett!! Sayatan pisau Marcus yang terakhir memutuskan tali BH Bella, gadis manis ini sekarang sudah telanjang bulat di depan tiga orang lelaki itu.
Ferdi dan Marcus kemudian naik ke atas tempat tidur, mereka duduk bersimpuh di kanan dan kiri kaki jenjang Bella yang terlihat mulus dan menggoda. Berkali-kali Marcus menelan ludah melihat pemandangan yang indah di depannya.
Aku sange nih, Ketua. Kontolku udah berdiri dari tadi, gak tahan lihat bodi nih cewek. Rasanya pengen ngentotin dia sepuasnya!! Marcus berkata, tetapi...
PLAKK‼
Dia pun meringis kesakitan sambil tangannya mengelusi pipi yang memerah karena tamparan lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih. “Selesaikan dulu ritualnya,setelah itu terserah kalian!!
”ASEKKK‼” Marcus dan Ferdi hampir bersamaan berteriak sambil tertawa.
Irish Bella yang mendengar pembicaraan tiga lelaki yang kini segerumuninya hanya bisa menangis.Jangann... jangaannn, bang! S-saya mau diapakan? Jangaaaann!!
Tanpa mendengar rintihan Bella, Marcus dan Ferdi tiba-tiba memasukkan dua jari mereka ke sisi kanan dan kiri bibir vagina Bella.
”Aaaach… achh… ackkh... jangaaannn… sakit, bang‼” Bella berteriak karena vaginanya yang masih perawan ditusuk oleh empatjari besar.
Bella hanya bisapasrah, kepalanya menggeliat ke kanan dan ke kiri. Marcus dan Ferdi kemudian menarik kedua sisi vagina gadis itu sehingga liang vagina Bella terpampang dengan jelas;liang vagina yang berwarna merah muda, dengan selaput dara yang masih rapat menutupnya. Kembali Marcus menelan ludahnya berkali-kali.
Sudah siap, Ketua!” kata Marcus sembari menahan gejolak nafsu.
Lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih itu kemudian merapal mantra-mantra, berikutnya telapak tangan kananya ditempelkan ke liang vagina Bella. Sedetik kemudian Bella menjerit keras, bola matanya melotot. Bella merasakan vaginanyasangat panas dan perih.
“Aaaaachh... sakittt...!! J-jangannn.. sakitt…!!”
Lelaki berbadan tegap berkulit putih bersih itu seakan-akan sedang menarik keluar sesuatu yang ada di dalam rahim Bella. Namun tiba-tiba lelaki itu terpental ke belakang dan menabrak almari yang ada di kamar tersebut. Duarrr... bruakkk…‼”
Marcus dan Ferdi segera berlari menghampiri ketuanya yang terjatuh. “Ketua tidak apa-apa?”
Lelaki itu berdiri terhuyung, “Tidak bisa ditarik keluar, Cus! ini mustahil,kenapa tidak bisa ditarik keluar? Lelaki itu termenung mengingat perkataan gurunya, “Aura permata hanya bisadikeluarkan sendiri oleh tubuh orang yang memilikinya, berarti dia harus mengeluarkannyasendiri, Cus. Kita harus paksa dia mengeluarkanya!!
Caranya, ketua?”
“Buat dia orgasme, Cus,” lelaki itu kemudian melanjutkan, Ambilkan vibrator‼”
Marcus pun berlari untuk mengambil sebuah vibrator.
Cus, rangsang dia! Emut pentilnya, ciumin dia, pokoknya buat dia orgasme!!
Bagai mendapat durian runtuh, Marcus pun tidak bertanya lagi. Dia langsung menghampiri Bella.
J-jangaaan, bang... jangaann!!Bella terisak melihat Marcus mulai mendekatinya.
Sssllurp.. wah, susu artis emang beda yah. Muluuusss!! Marcus meremas toket Bella dan memelintir putingnya. Dengan buas dia menjamahi seluruh tubuh gadis itu, meremasi payudara kanannya sambil mengulum puting kirinya.Desahan mulai terdengar dari bibir Bella.
“Aakkhh… ooohhhh… oouuhhhh… ooohhhggh…”
Marcus terus menghisap payudara Bella dan mencupanginya. Gemas sekali dia dengan payudara Bella yang pas di genggaman tangan mereka.Sementara itu, Ferdi mulai menggesekkan vibrator di bibir vagina Bella.
“Aakkhh… ooohhhh… oouuhhhh… ooohhhggh...” Bella mengerang melawan desahan nafsu birahi. Kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri, tapi apa daya tubuhnya terikat kuat di tempat tidur.
Ferdi semakin menggila, pelan dan pasti ujung vibrator mulai masuk ke vagina sempit Bella. Getaran vibrator menyapu vagina Bella dengan buasnya, klitoris Bella juga tak luput dari getaran vibrator itu.
Ooouuuuh... ouuhh... jangaaaaaan, bang! Oouuuh... oouhhh...Bella pun menceracau tidak karuan, tetapi Ferdi tidak berhenti, malah kini jarinya sudah mengorek vagina Bella dengan lincahnya.
Aaahhhh... ahhhh... ouuaaaahhhh...
Ferdi merasakan klitoris artis muda ini berdenyut-denyut. Pinggul Bella bergetar-getar. Pinggul yang mulus itu bergerak naik turun dengan cepat belasan kali. Ketua, dia hampir orgasme!!Ferdi berteriak kepada lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih.
Lelaki itu segera kembali merapal mantra untuk menarik keluar aura permata yang ada di dalam tubuh Bella yang kini semakin menggelinjang menahan rangsangan vibrator Ferdi dan rangsangan Marcus di bongkahan payudaranya. Lalu akhirnya, dengan satu geliatan besar, kepala Bella mendongak ke atas.
Aaahhhh... ahhhh... ouuaaaahhhh... acchhhhhhhhh... Bella pun mengalami orgasme yang begitu luar biasa. Matanya terpejam dengan napas yang memburu, dan air matanya kembali berlinang.
Gagal lagi, Cus. Tidak bisa keluar aura permatanya,” kata lelaki itu.
Mungkin perawannya harus dirobek dulu, Ketua, baru bisa keluar.” Marcus menimpali.
Mungkin juga. Apapun caranya, kita harus bisa mengeluarkan permata merah itu!!
Mendengar perkataan kedua lelaki yang ada di dekatnya, Bella pun semakin menangis sejadi-jadinya. J-jangaann... lepaskan sayaaaa‼ Jangan perkosa saya..‼ Tolooong...Bella berteriak-teriak kesetanan sampai akhirnya...
PLAKK‼ Sebuah tamparan keras di pipi membuat gadis itu pingsan.
”Marcus, ambil perawannya!!” perintah lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih kepada bawahannya.
Wajah seram Marcus seketika berubah; yang semula seram menjadi seperti anak kecil yang dikasih permen oleh orang tuanya. Tanpa menjawab perkataan ketuanya, dia dengan sigap melepas celana.
Toengg!! Mencuatlah penis Marcus yang cukup besar dan panjang, berwarna kehitaman dengan urat-urat yang besar.
Hmm.., nggak perlu bantuanku kan, Cus, kalau untuk urusan seperti ini?” kata lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih.
“Hahaha...” Marcus tersenyum lebar mendengar perkataan ketuanya. Dia kemudian menurunkan pinggangnya dan mengarahkan batang penisnyayang telah menegang maksimal ke kemaluan Bella.
Bella yang masih pingsan akibat tamparan Marcus terlihat sangat seksi di mata laki-laki itu. Marcus mengoles-oleskan kepala penisnya ke kelopak vagina Bella. Dia sudah paham kalau tubuh Bella sudah sangat siap. Orgasme yang baru saja dinikmati gadis itu membuat liang kewanitaannya basah dan cukup licin untuk menyambut batang penisnya yang besar dan panjang. Ya, waktunya sudah tiba. Bella yang dalam keadaan tidak sadar hanya bisa mencicit merasakan bibir vaginanya terdorong ke samping saat kepala penis Marcus mulai menekan masuk.
"Ahhhmmmmm... ooohhhh..." Marcus mengerang nikmat merasakan hangat dan lembutnya daging yang menyelimuti kepala penisnya. Setelah memompa perlahan dan menurunkan pinggangnya, Marcus akhirnya menemukan celah untuk masuk menyeruak lebih dalam lagi.
"Aghh... akhkkk...” Bella yang pingsan langsung tersadar dan memekik keras saat penis Marcus mulai meluncur ke dalam lorong vaginanya. Tangisannya semakin menjadi saat ia merasakan kemaluannya meregang menjepit batang yang berdenyut-denyut itu.
Bella menarik napas tajam, “Oooohhhh!” saat penis Marcus masuk sedikit demi sedikit ke dalam tubuhnya. Terasa olehnya penis itu mendesak dinding dalam kemaluannya yang seakan mengisi penuh seluruh rongga tubuhnya. Bella ketakutan dirinya akan merasakan sakit yang luar biasa, namun ternyata tidak sama sekali.
Marcus  tidak terburu-buru melakukan semua ini. Ia tahu Bella masih perawan. Selain itu ia juga harus berhenti sesekali agar tidak mengalami ejakulasi dini. Ia menekan penisnya masuk ke vagina Bella dengan perlahan namun pasti. Ia dapat merasakan daging yang lembut dan rapat itu menganga tanpa daya lebih lebar sedikit demi sedikit membuka jalan bagi penisnya.
Di tengah-tengah perjalanan masuknya, Marcus  merasakan selaput dara Bella  menahan penisnya masuk lebih dalam. Dengan lembut Marcus  menekan.Bella  masih terus menahan napasnya, sampai akhirnya...
"Oooooooghhhhh... oohhhhhhh!" jeritan Bella menandakan koyaknya selaput dara gadis miliknya.
Dengan perlahan Marcus melanjutkan penetrasi penisnya sampai ia merasakan kepala penisnya membentur rahim perempuan di hadapannya. Marcus  merebahkan perlahan-lahan badannya ke atas tubuh putih Bella yang masih terisak.
Marcus  menggenjot pinggangnya secara lambat, ia merasakan penisnya melejit di dalam liang yang rapat namun licin itu.
"Oohhh... ahhhh... ahh... oohhh...  mmhhhh..." erangan Marcus berpadu padan dengan erangan tinggi Bella. Marcus mulai menggenjot Bella dengan lebih cepat. Desahan Marcus  dan Bella saling bersahut-sahutan.
"Aahhhh... (hh)... mmmhhh... (hhh)..." Marcus  merasa adanya tekanan yang menggelitik di pangkal penisnya. Ia tahu itu tandanya ia akan segera ejakulasi.                Ya, ejakulasi di dalam tubuh perawan dan bahkan mungkin menghamili artis muda ini dengan benih spermanya. Selamanya!
Penis Marcus semakin peka atas balutan dinding vagina Bella yang terasa begitu panas, licin dan lembut. Cairan spermanya sudah menggelegak, berkumpul dan bersiap untuk tersembur keluar.
Bella yang merasakan penis Marcus semakin panas dan juga semakin dalam menghujam rahimnya, dapat menebak gejala-gejala ejakulasi pria yang berada di dalam tubuhnya. Mengetahui apa yang akan terjadi sebentar lagi, ia pun berteriak, "Stophh! (hhh)... Jangaaaanh... jangaann di dalam! Oooh... jangann... ohh!"
Namun, croot... crott... croott... enam kali penis Marcus memuntahkan sperma ke vagina Bella. Akan tetapi sedetik kemudian, “Blarr…!! Bruakk!!Semburan terakhir sperma Marcus diikuti dengan terpentalnya tubuh lelaki itu. Marcus yang tinggi besar terlempar hingga menubruk lemari pakaian yang ada di belakangnya.
Sementara Bella kembali mengerang,Oooh… ahhhkk... sakit… ooohhh...
Melihat gelagat tersebut,lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih itu mendekat dan mulai merapal mantra. Bella semakin mengerang, matanya melotot menahan sakit yang luar biasa. Sedetik kemudian, “PLOP..!! PLOP..‼” Seberkas cahaya merah keluar dari lobang vagina Bella diikuti dengan keluarnya sebuah permata berwarna merah menyala sebesar kelereng.
Lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih dengan sigap mengambil permata tersebut. ”Hmm, akhirnya bisa keluar juga permata merah ini. Semua sudah selesai. Ferdi, silakan pakai perempuan ini sesuka hati kalian, kemudian buang dia. Sudah tidak ada gunanya dia bagiku!!
Bella yang mendengar perkataan lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih itu tidak bisaberbuat apa-apa karena tubuhnya sangat lemas. Ferdi yang sedari tadi hanya melongo dan gigit jari sambil ngocok, tentu saja berteriak girang, “Hore, Hore, akhirnya giliranku tiba!!
Lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih itu berlalu dari ruangan saat Ferdi mulai merebahkan tubuhnya untuk menciumi Bella. Bella sudah tidak lagi memberi perlawanan. Bahkan artis muda itu hampir-hampir tidak bergeming saat Ferdi menyusupkan penis ke dalam celah tubuhnya. Penis Ferdi tidak sebesar milik Marcus,  dan terlebih lagi vagina Bella sudah sedikit melar oleh genjotan Marcus, serta sudah terlubrikasi sempurna.
Tak lama kemudian, pinggul Ferdi sudah menggenjot tubuh Bella. Bella dapat merasakan bagaimana bibir vaginanya perlahan membuka dan penis Ferdi yang besar sedikit demi sedikit mulai menerobos masuk ke dalamnya. Kegetiran kembali tercermin di wajah Bella, tak menyangka kalau akan mengalami nasib begini buruk. Tubuhnya seperti dirobek-robek saat Ferdi mulai menggenjot naik turun perlahan-lahan. Begitu juga dengan harga dirinya. Tanpa terasa, air mata mulai meleleh di pipi Bella.
"Aghhh… sakit… aghhh…" ia merintih di antara isak tangis. Bella pun memejamkan mata untuk menahan rasa sakit akibat gesekan penis Ferdi pada dinding-dinding vaginanya. Cairan cintanya yang tadinya mampet, perlahan mengalir keluar, membuat persetubuhan mereka menjadi kian nikmat dan panas.
Mendengus keenakan, Ferdi terus menggerakkan penisnya keluar masuk. Dia juga menciumi bibir Bella sambil tangannya tak berhenti meremas dan memenceti payudara Bella yang membulat indah, yang terus bergoyang-goyang seiring genjotan pinggulnya.
Bella merasa vaginanya mulai berdenyut pelan, tanda kalau ia akan segera orgasme tidak lama lagi. Ferdi yang bisa merasakan kalau mangsanya sudah mulai birahi, terus menggoyangkan pinggulnya dengan lembut. Ia berniat untuk memancing hasrat Bella agar melenting lebih tinggi lagi. Ferdi memang berpengalaman dalam menaklukkan wanita, jadi dia tahu bagaimana cara mengantarkan Bella menuju ke puncak klimaks persetubuhan.
"Aghhh… aghhh… aghhh..." erang Bella penuh kenikmatan, dibiarkannya mulut Ferdi yang terus menjilati putingnya dengan lembut. Apa yang dilakukan laki-laki itu membuat  birahinya semakin terlontar dan naik menuju langit.
"Sayang, loe sudah mau keluar yah?" tanya Ferdi sambil terus menggerakkan penisnya di liang vagina Bella dengan lembut.  
"Ahhh... ahhh… ahhh..." hanya itu yang bisa keluar dari mulut Bella sebagai jawaban.
Ferdi mengerti, inilah saat yang tepat untuk menaikkan ritme goyangan. Jadi, sambil berpegangan pada payudara Bella yang mungil tapi seksi, ia pun melakukannya. Disodoknya vagina perempuan cantik itu dengan kecepatan dua kali lipat dari semula.
"Ahhh… ahhh… ahhh..." Bella yang menerimanya menjerit semakin keras. Sesaat kemudian tubuhnya kembali kejang. Kali ini bukan karena semprotan sperma Ferdi di dalam liang rahimnya, tapi karena ia benar-benar mendapat orgasmenya. Tanpa bisa ditahan.
Aaahh… ooohh... ahhhh…”  vagina Bella terus menyembur untuk yang ke sekian kalinya.
Ferdi menahan genjotan, memberi kesempatan pada Bella untuk menikmati rasa nikmat itu. Setelah dirasanya semprotan memek Bella mulai sedikit mereda, ia pun kembali bergerak cepat, membuat Bella kembali merintih dan mengerang-erang penuh kenikmatan.
"Ahhhh… ahhh… ahhhh...
Tapi Ferdi tak peduli, dia terus bergerak cepat karena ia juga merasa akan melepaskan birahinya sebentar lagi. Menggeram keenakan, sambil menyusupkan mukanya di belahan payudara Bella, Ferdi menusukkan penisnya dalam-dalam dan menembakkan semua isinya disana. Bella terkejang-kejang saat liang vaginanya kembali menerima sperma kental dari Ferdi, sesaat kemudian Bella kembali pingsan.
Ferdi segera mencabut penisnya yang sudah terkulai lemas.Hahaha... enak juga memek artis muda ini, Cus!
Marcus yang masih nyengir kesakitan hanya melirik sinis. Sudah! Ayo kita buang tubuh gadis itu, kebetulan Slamet udah pulang tuh.” Dia segera mengangkat tubuh Bella yang masih telanjang bulat ke atas pundaknya.
Mereka berdua berjalan menuju garasi. Ketika berpapasan dengan Slamet, kedua teman Marcus hanya terbengong-bengong mupeng melihat tubuh mulus Irish Bella yang dipanggul oleh Narcus.
”PLAKK...!!Piktor mengerang kesakitan saat lamunannya dibuyarkan oleh pukulan Ferdi ke wajahnya.
Hakhakhak... Ferdi tertawa lebar.
Sesaat kemudian mobil LC hitam meluncur keluar dari garasi menembus pekatnya malam.

***

Dalam kamar tamu

Slamet dan Piktor bertemu lelaki yang berbadan tegap berkulit putih bersih yang sedang menikmati indahnya aura permata merah yang ada di gelangnya. ”Ketua, siapa kira-kira korban selanjutnya?“ Slamet bertanya.
Hmm... menurut petunjuk dari guru kita, aura permata biru ada di tubuh gadis ini,Lelaki yang bebadan tegap berkulit putih bersih itu melempar sebuah foto ke atas meja, kemudian berlalu pergi.
Slamet dan Piktor terbelalak matanya saat melihat wajah di foto tersebut... terbelalak senang dan sekaligus juga meneteskan air liur.
Siapakah lelaki berkulit putih bersih itu, dan siapakah korban mereka selanjutnya?

Author : Mr. Vallover

Tidak ada komentar:

Posting Komentar