Tampilkan postingan dengan label Tugas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Juni 2014

Pemrograman Jaringan : Stream Socket

Stream socket digunakan untuk sistem komunikasi 2 arah dan menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol). Contoh aplikasi yang menggunakan stream socket adalah telnet dan HTTP (web browser). TCP menjamin data terkirim secara urutan dan bebas daripada kesalahan (error), sedangkan IP (Internet Protocol) bertugas untuk mengatur lalu-lintas routing.
Proses dalam TCP adalah:

  1. Untuk melakukan sambungan client server, program server seharusnya berjalan terlebih dahulu.
  2. Di sisi server disediakan sebuah socket, yang disebut welcoming socket yang fungsinya untuk mengesan adanya permintaan sambungan daripada client.
  3. Di sisi client terdapatnya client socket. Jika ingin menghubungi server, maka melalui client socket-nya, client membuat sambungan ke welcoming socket milik server, dengan mode three-way handshake.
  4. Setelah welcoming socket menerima sambungan daripada client socket, aplikasi server akan membuat sambungan socket di sisi server. Dengan connection socket ini, client socket dan connection socket berinteraksi antara satu sama lain untuk mengirim dan menerima data. 
Berikut contoh program client server yang menggunakan stream socket yang dibuat dengan bahasa C.

  • Client
/*
** client02.c -- a datagram
*/

#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include

#define MYPORT 4950 // no port server yang digunakan

int main(int argc, char *argv[])
{
int sockfd;
struct sockaddr_in their_addr; // ip server
struct hostent *he;
int numbytes;

if (argc != 3)
{
fprintf(stderr,"usage: client hostname message\n");
exit(1);
}

// dpt info tentang host
if ((he=gethostbyname(argv[1])) == NULL)
{
perror("gethostbyname");
exit(1);
}

if ((sockfd = socket(AF_INET, SOCK_DGRAM, 0)) == -1)
{
perror("socket");
exit(1);
}

their_addr.sin_family = AF_INET; // host byte order
their_addr.sin_port = htons(MYPORT); // host to network short
their_addr.sin_addr = *((struct in_addr *)he->h_addr);
memset(&(their_addr.sin_zero), '\0', 8); // set semua nilai ke 0

if ((numbytes=sendto(sockfd, argv[2], strlen(argv[2]), 0, (struct sockaddr *)&their_addr, sizeof(struct sockaddr))) == -1)
{
perror("sendto");
exit(1);
}

printf("Kirim %d byte ke %s\n", numbytes,
inet_ntoa(their_addr.sin_addr));
close(sockfd);

return 0;
}

Program ini memberikan paket kepada alamat server yang ditentukan melalui parameter pada saat dijalankan. Didalamnya termasuk membuat socket dengan memanfaatkan system call yang tersedia seperti socket(), listen() dan connect()
  • Server 

/*
** server02.c -- a datagram sockets "server"
*/

#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include
#include

#define MYPORT 4950 // no port server
#define MAXBUFLEN 100

int main(void)
{
int sockfd;
struct sockaddr_in my_addr; // ip address server
struct sockaddr_in their_addr; // ip address client
int addr_len, numbytes;
char buf[MAXBUFLEN];

if ((sockfd = socket(AF_INET, SOCK_DGRAM, 0)) == -1)
{
perror("socket");
exit(1);
}

my_addr.sin_family = AF_INET; // host byte order
my_addr.sin_port = htons(MYPORT); // host to network short
my_addr.sin_addr.s_addr = INADDR_ANY; // ip address server
memset(&(my_addr.sin_zero), '\0', 8); // set semua nilai menjadi 0

if (bind(sockfd, (struct sockaddr *)&my_addr, sizeof(struct sockaddr)) == -1)
{
perror("bind");
exit(1);
}

addr_len = sizeof(struct sockaddr);

if ((numbytes=recvfrom(sockfd,buf, MAXBUFLEN-1, 0, (struct sockaddr *)&their_addr, &addr_len)) == -1)
{
perror("recvfrom");
exit(1);
}

printf("Mendapat paket dari : %s\n",inet_ntoa(their_addr.sin_addr));
printf("Panjang paket : %d bytes \n",numbytes);
buf[numbytes] = '\0';
printf("Isi paket : \"%s\"\n",buf);
close(sockfd);

return 0;
}

Pada program server menggunakan socket untuk mendapatkan file descriptor dan menghitung jumlah paket dan memberikan informasi tersebut pada saat dijalankan, serta menggunakan memanfaatkan banyak system call seperti socket(), bind(), listen(), connect(), dll. 

Langkah-langkah menjalankan program
  1. Simpan program client dengan nama client.c dan program server dengan nama server.c
  2. Lakukan installasi gcc. Petunjuk instalasinya ada disini.
  3. Lakukan Kompilasi Program Jalankan  program server, kemudian jalankan program client
         #gcc client.c -o client
          #gcc server.c -o server
  4.  Jalankan program server, kemudian jalankan program client
          #./server
         #./client
maka  outputnya adalah sebagai berikut :
  • Client
            
  • Server 

            




Sumber : 
http://salmaann.blogspot.com/2014/05/program-datagram-socket.html
http://haizum2009.blogspot.com/2009/08/stream-socket-tcp-transmission-control_11.html
 

Cloud Computing

NAMA                           : Fajaruddin Shiddiq
KELAS                          : 4IA19
NPM                              : 52410579
ALAMAT BLOG          : 3anakremaja.blogspot.com
DOSEN                         : KUWAT S.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Civitas Universita Gunadarma setiap kegiatan yang dilakukan menggunakan server di masing-masing kampus. Dari banyak kampus yang dimiliki,Di kampus bekasi saja Universitas Gunadarma memiliki 1 server sendiri dan belum lagi dikota-kota yang lainnya yang masing-masing memiliki 1 server. Hal ini tentu saja akan mengalami pemborosan dihitung dari biaya maintenance,listrik,dan lain sebagainya. Dari masalah tersebut kenapa tidak dilakukan penghematan saja di sector ini sehingga dapat digunakan untuk hal positif lainnya yang mendukung pengembangan karakter dan Intelektual mahasiswanya.
Dari penjelasan diatas maka disadari perlunya langkah-langkah besar untuk dapat menjawab permasalahan tersebut tanpa mengganggu kegiatan civitas Gunadarma. Salah satunya dengan mengadopsi teknologi Cloud Computing yang sedang menjadi trend Teknologi sekarang.
Cloud Computing adalah evolusi selanjutnya dari internet. Pada cloud computing merupakan penyedia tenaga Komputasi,Infrastruktur Komputasi,Aplikasi,proses bisnis hingga berbagai kebutuhan yang muncul pada saat yang dibutuhkan melalui media internet


B.     Identifikasi Masalah
Melihat latar belakang dari masalah tersebut maka diambil beberapa masalah yang ada:
1.    Bagaimana membangun system Cloud Computing
2.    Komponen yang diperlukan untuk membangun teknologi Cloud Computing



C.  Tujuan
Menjadikan Universitas gunadarma sebagai pelopor Universitas yang Mampu Menerapkan teknologi Cloud Computing dan menjadikan biaya operasional yang ada dialihkan sebagai biaya pengembangan karakter dan intelektual mahasiswanya ataupun dapat menjadikan Universitas Gunadarma mulai memikirkan menyediakan ketersediaan cloud Computing di Indonesia di kalangan Pendidikan

BAB II
PENJELASAN
1.        Pengertian Cloud Computing
Gartner mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet
Forester mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.
Cloud Computing menurut Jurnal IEEE adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.

BAB III
PEMBAHASAN
Konsep Dasar Cloud Computing
1.      Infrastructure as a Service (IaaS) : konsep tertua dimana pengimplementasiannya banyak dilakukan mulai dari penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses Internet, layanan Disaster Recovery Center, dsb.
2.      P latform as a Service (PaaS) : konsepnya hampir serupa dengan IaaS. Namun Platform disini adalah penggunaan operating system dan infrastruktur pendukungnya. Yang cukup terkenal adalah layanan dari situs Force.Com serta layanan dari para vendor server.
3.      Software as a Service (SaaS) : berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana disini   yang ditawarkan adalah software atau suatu aplikasi bisnis tertentu. Contoh yang paling mutakhir adalah SalesForce.Com, Service-Now.Com, Google Apps, dsb.

Sifat Dasar Karakter Cloud Computing
Pada umumnya, cloud computing memiliki semua karakteristik yang dimiliki oleh tiga teknologi “pendahulu”-nya. Seperti :
1.      Grid Computing : metode komputasi dimana sebuah komputer raksasa virtual yang terdiri dari beberapa komputer melakukan sejumlah besar kegiatan sekaligus, yang secara bersama-sama melakukan semua bagian tugas komputasi. Cloud computing memiliki karakterisitik ini misalnya dalam jaringan peer-to-peer ataupun SETI@home.
2.      Utility Computing : konsep komputasi dimana pengguna cukup membayar apa yang ia pakai. Konsepnya persis seperti kita menyewa listrik dari PLN, dimana kita menggunakan “meteran” untuk mengukur aktifitas penggunaan layanan yang telah kita pakai.
3.      Autonomic Computing : konsep dimana komputer beserta sistem infrastruktur komputasinya memiliki kemampuan self-management atau dalam arti umumnya ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri. Contohnya jika harddisk server mendekati utilisasi 90% maka secara otomatis server tersebut akan mengaktivasi harddisk cadangan sehingga server tidak akan megalami kesulitan penyimpanan data lagi.

Komponen Cloud Computing
1.      Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
a.       Mobile – Windows Mobile, Symbian, dan lain-lain.
b.      Thin Client – Windows Terminal Service, CherryPal, dll.
c.       Thick Client – Internet Explorer, FireFox, Chrome, dll.
2.      Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service.
a.       Identitas – OpenID, OAuth, dan lain2.
b.      Integration – Amazon Simple Queue Service.
c.       Payments – PayPal, Google Checkout.
d.      Mapping – Google Maps, Yahoo! Maps.
3.      Cloud Applications memanfaatkan cloud computing dalam hal arsitektur software. Sehingga user tidak perlu menginstal dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer.
a.       Peer-to-peer – BitTorrent, SETI, dan lain-lain.
b.      Web Application – Facebook.
c.       SaaS – Google Apps, SalesForce.Com, dan lain-lain.
4.      Cloud Platform : merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi hardware dan software2 infrasktruktur. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya. Contoh :
a.       Web Application Frameworks – Python Django, Rubyon Rails, .NET
b.      Web Hosting
c.       Propietary – Force.Com
5.      Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan. Misal :
a.       Database – Google Big Table, Amazon SimpleDB.
b.      Network Attached Storage – Nirvanix CloudNAS, MobileMe iDisk.
6.      Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan. Contohnya :
a.       Grid Computing – Sun Grid.
b.      Full Virtualization – GoGrid, Skytap.
c.       Compute – Amazon Elastic Compute Cloud.








Design Dasar Cloud Computing yang dapat Dibangun
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWCBjJLjGQV2FvGvsveVfr_Ly5lu_jaehacO_7O1UMeZCJqN0osofIKbGGRv_oQut_tcTpxSoAcSVdU3WsetavdOChpFOaEkgJFKZwigbJQrVSUcWO3VF3YAKo0RTdmD1xbUvyC6UzJyN5/s1600/cloud.png
Dalam Design ini menjelaskan sebagai berikut:
1.      Terdapat 4 router yang terhubung langsung dengan Cloud Computing
2.      Terdapat 2 router yang terhubung dengan komponen lain selain cloud computing
3.      Diantara 2 router yang terhubung dengan cloud terdapat sebuah switch yang terhubung dengan router 4 menghubungkan antara Linksys Wireless Router- client dan sebuah server sebagai server Universitas sedangkan yang terhubung dengan router 3 terhubung pula dengan 1 switch dan 1  server sebagai server Cloud

BAB IV
Kesimpulan Dan Saran
Kesimpulan
Dengan melihat teknologi Cloud Computing sebagai teknologi masa depan dan akan terus berkembang maka sudah dirasa perlu untuk memulai teknologi ini di Universitas Gunadarma dengan Memandang dengan berbagai manfaat yang dirasakan
Saran
Cloud Computing design yang diberikan masih sederhana sehingga perlu disesuaikan dengan membuat design yang secara nyata sesuai dengan keadaar jaringan di Universitas Gunadarma


Daftar Pustaka
1. http://www.youtube.com/watch?v=ae_DKNwK_ms,
2.http://www.manajemen-ti.com/berjalan-di-awan2/263-5-manfaat-cloud-computing-bagi-bisnsi.html,
3. http://www.youtube.com/watch?v=uYGQcmZUTaw,
4.www.wikipedia.com,



Kamis, 24 April 2014

ALGORITMA PARALEL

NAMA                 : Fajaruddin Shiddiq
KELAS                : 4IA19
NPM                    : 52410579
BLOG                  : 3anakremaja.blogspot.com
DOSEN               : KUWAT S.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab, namun pada abad ke-18 istilah ini telah berkembang menjadi algoritma suatu urutan langkah atau prosedur yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

BAB II

TEORI
Algoritma Paralel adalah sebuah algoritma yang dapat dieksekusi sepotong pada waktu pada banyak perangkat pengolahan yang berbeda, dan kemudian digabungkan bersama-sama lagi pada akhir untuk mendapatkan hasil yang benar. Algoritma paralel berharga karena perbaikan substansial dalam multiprocessing sistem dan munculnya multi-core prosesor. Secara umum, lebih mudah untuk membangun komputer dengan prosesor cepat tunggal dari satu dengan banyak prosesor lambat dengan sama throughput yang . Tapi kecepatan prosesor meningkat terutama dengan mengecilkan sirkuit, dan prosesor modern yang mendorong ukuran fisik dan batas panas. Hambatan kembar telah membalik persamaan, membuat multiprocessing praktis bahkan untuk sistem kecil. Biaya atau kompleksitas algoritma serial diperkirakan dalam hal ruang (memori) dan waktu (siklus prosesor) yang mereka ambil. Algoritma paralel perlu mengoptimalkan satu sumber daya yang lebih, komunikasi antara prosesor yang berbeda. Ada dua cara paralel prosesor berkomunikasi, memori bersama atau pesan lewat.

Desain
SISD Single Instruction stream, Single Data Stream
istilah yang mengacu pada arsitektur komputer di mana prosesor tunggal, sebuah uniprocessor, mengeksekusi aliran instruksi tunggal, untuk beroperasi pada data yang tersimpan dalam memori tunggal. Ini sesuai dengan arsitektur von Neumann . SISD adalah salah satu dari empat klasifikasi utama sebagaimana didefinisikan dalam taksonomi Flynn . Dalam sistem ini klasifikasi didasarkan pada jumlah instruksi bersamaan dan data stream hadir dalam arsitektur komputer. Menurut Michael J. Flynn , SISD dapat memiliki karakteristik pemrosesan konkuren. Instruksi fetching dan eksekusi pipelined instruksi adalah contoh umum ditemukan di komputer SISD paling modern.


MISD Multiple Instruction Stream, Single Data Stream
jenis komputasi paralel arsitektur di mana banyak unit fungsional melakukan operasi yang berbeda pada data yang sama. Pipa arsitektur termasuk tipe ini, meskipun purist mungkin mengatakan bahwa data berbeda setelah pengolahan oleh setiap tahap dalam pipa. Komputer toleransi kegagalan mengeksekusi instruksi yang sama secara berlebihan dalam rangka untuk mendeteksi dan masker kesalahan, dengan cara yang dikenal sebagai replikasi tugas , dapat dianggap milik jenis ini. Tidak banyak contoh arsitektur ini ada, sebagai MIMD dan SIMD sering lebih tepat untuk data teknik paralel umum. Secara khusus, mereka memungkinkan skala yang lebih baik dan penggunaan sumber daya komputasi daripada MISD tidak. Namun, salah satu contoh yang menonjol dari MISD dalam komputasi adalah Space Shuttle komputer kontrol penerbangan.

SIMD Single Instruction Stream, Multiple Data Stream
Kelas komputer paralel dalam taksonomi Flynn . Ini menggambarkan komputer dengan beberapa elemen pemrosesan yang melakukan operasi yang sama pada beberapa titik data secara bersamaan. Dengan demikian, mesin tersebut memanfaatkan data tingkat paralelisme . SIMD ini terutama berlaku untuk tugas umum seperti menyesuaikan kontras dalam citra digital atau menyesuaikan volume audio digital . Paling modern CPU desain termasuk instruksi SIMD dalam rangka meningkatkan kinerja multimedia digunakan.

Keuntungan SIMD antara lain sebuah aplikasi yang dapat mengambil keuntungan dari SIMD adalah salah satu di mana nilai yang sama sedang ditambahkan ke (atau dikurangkan dari) sejumlah besar titik data, operasi umum di banyak multimedia aplikasi. Salah satu contoh akan mengubah kecerahan gambar. Setiap pixel dari suatu gambar terdiri dari tiga nilai untuk kecerahan warna merah (R), hijau (G) dan biru (B) bagian warna. Untuk mengubah kecerahan, nilai-nilai R, G dan B yang dibaca dari memori, nilai yang ditambahkan dengan (atau dikurangi dari) mereka, dan nilai-nilai yang dihasilkan ditulis kembali ke memori.

Kekurangannya adalah :

Tidak semua algoritma dapat vectorized. Misalnya, tugas aliran-kontrol-berat seperti kode parsing tidak akan mendapat manfaat dari SIMD. Ia juga memiliki file-file register besar yang meningkatkan konsumsi daya dan area chip. Saat ini, menerapkan algoritma dengan instruksi SIMD biasanya membutuhkan tenaga manusia, sebagian besar kompiler tidak menghasilkan instruksi SIMD dari khas C Program, misalnya. vektorisasi dalam kompiler merupakan daerah aktif penelitian ilmu komputer. (Bandingkan pengolahan vektor .)
Pemrograman dengan khusus SIMD set instruksi dapat melibatkan berbagai tantangan tingkat rendah. SSE (Streaming SIMD Ekstensi) memiliki pembatasan data alignment , programmer akrab dengan arsitektur x86 mungkin tidak mengharapkan ini.
Mengumpulkan data ke dalam register SIMD dan hamburan itu ke lokasi tujuan yang benar adalah rumit dan dapat menjadi tidak efisien. Instruksi tertentu seperti rotasi atau penambahan tiga operan tidak tersedia dalam beberapa set instruksi SIMD.Set instruksi adalah arsitektur-spesifik: prosesor lama dan prosesor non-x86 kekurangan SSE seluruhnya, misalnya, jadi programmer harus menyediakan implementasi non-Vectorized (atau implementasi vectorized berbeda) untuk mereka.
Awal MMX set instruksi berbagi register file dengan tumpukan floating-point, yang menyebabkan inefisiensi saat pencampuran kode floating-point dan MMX. Namun, SSE2 mengoreksi ini.

SIMD dibagi menjadi beberapa bentuk lagi yaitu :

  • ·         Exclusive-Read, Exclusive-Write (EREW) SM SIMD
  • ·       Concurent-Read, Exclusive-Write (CREW) SM SIMD
  • ·       Exclusive-Read, Concurrent-Write (ERCW) SM SIMD
  • ·         Concurrent-Read, Concurrent-Write (CRCW) SM SIMD

MIMD Multiple Instruction Stream, Multiple Data Stream
Teknik yang digunakan untuk mencapai paralelisme. Mesin menggunakan MIMD memiliki sejumlah prosesor yang berfungsi asynchronous dan independen. Setiap saat, prosesor yang berbeda dapat mengeksekusi instruksi yang berbeda pada bagian yang berbeda dari data. Arsitektur MIMD dapat digunakan di sejumlah area aplikasi seperti desain dibantu komputer / manufaktur dibantu komputer , simulasi , pemodelan , dan sebagai switch komunikasi . Mesin MIMD dapat menja
di baik memori bersama atau memori terdistribusi kategori. Klasifikasi ini didasarkan pada bagaimana prosesor MIMD memori akses. Mesin memori bersama mungkin dari berbasis bus , diperpanjang, atau hirarkis jenis. Mesin memori terdistribusi mungkin memiliki hypercube atau jala skema interkoneksi.

BAB III
ANALISA

Langkah-langkah yang diambil oleh sebuah algoritma dibedakan ke dalam dua jenis yaitu :
·         Computational step
Sebuah computational step adalah sebuah operasi aritmetika atau operasi logika yang dilakukan terhadap sebuah data dalam sebuah prosesor.
·         Routing step.Pada routing step,
sebuah data akan melakukan perjalanan dari satu prosesor ke prosesor lain melalui shared memory atau melalui jaringan komunikasi. RUNNING TIME (COUNTING STEP & SPEED UP) Analisa Algoritma Sekuensial Pada Algoritma Sekuensial instruksi dikerjakan secara berurutan baris perbaris mulai dari baris pertama hingga baris terakhir, tanpa ada loncatan atau perulangan. Adapun ciri dari algoritma Sekuensial yaitu :
1.      Tiap instruksi dikerjakan satu per satu.
2.      Tiap instruksi dilaksanakan tepat sekali, tidak ada instruksi yang diulang.

Dalam Arsitektur Komputer,penerapan algoritma sekuensial termasuk dalam kelompok komputer SISD (berdasarkan klasifikasi Flynn) yaitu hanya mempunyai satu unit pengendali untuk menentukan instruksi yang akan dieksekusi. Analisa Algoritma Paralel Pada Komputer Pararel (Algoritma Pararel) terdapat lebih dari satu elemen pemrosesan yang dikendalikan oleh sebuah unit pengendali yang sama. Pada dasarnya aktivitas sebuah prosesor pada komputer paralel adalah sama dengan aktivitas sebuah prosesor pada komputer sekuensial. Tiap prosesor membaca (read) data dari memori, memprosesnya dan menuliskannya (write) kembali ke memori namun jumlah procesor dapat lebih dari satu (multi processor). Aktivitas komputasi ini dikerjakan oleh seluruh prosesor secara paralel.
Running Time ditentukan dengan 2 cara, yaitu:
·         Counting Step
·         Speedup Contoh Counting Step Terdapat sebuah file komputer dengan n entri berbeda. Pada file tersebut akan diperiksa apakah x terdapat di dalamnya.

Dengan algoritma sekuensial,keadaan terburuknya (worst case) untuk menemukan x membutuhkan n langkah, dimana tiap langkah adalah membandingkan x dengan sebuah entri pada file. Keadaan terburuk terjadi jika x ternyata sama dengan entri terakhir pada file atau x tidak terdapat pada file tersebut.
Dengan EREW SM SIMD (Exclusive Read Exclusive Write Shared Memory SIMD) komputer dengan N prosesor, dimana N n, pada worst casenya ( keadaan terburuk ) dibutuhkan log N + n/N langkah. Dimana :
N: Jumlah N processor ( banyaknya processor )
n: Jumlah n langkah (banyaknya langkah)
Misalkan P1 , P2 , … , PN prosesor-prosesor pada EREW SM SIMD komputer tersebut. Proses pencarian entri yang sama dengan x adalah :

-Broadcasting, x dikomunikasikan pada semua prosesor dengan cara :
1.P1 membaca x dan mengkomunikasikan dengan P2.
2.P1 dan P2 secara simultan mengkomunikasikan x dengan P3 dan P4
3.P1, P2, P3 dan P4 secara simultan meng-komunikasikan x dengan P5 , P6 , P7 dan P8 .
Dan seterusnya hingga semua prosesor mengenal x. Proses ini dilakukan dalam log N langkah. -Searching, File dimana x akan dicari dibagi ke dalam sub file dan secara simultan dilakukan pencarian oleh prosesor-prosesor :
P1 mencari pada n/N entri pertama,
P2 mencari pada n/N entri kedua,
P3 mencari pada n/N entri ketiga,
PN mencari pada n/N entri ke-N.
Proses ini membutuhkan n/N langkah.
Jadi total langkah yang dibutuhkan oleh algoritma tersebut adalah : log N + n/N langkah.
Contoh Speedup - Dari contoh Counting step tadi
Running time proses searching dengan mesin sekuensial adalah 0(n).
Running time dari proses searching pada komputer EREW SM SIMD adalah 0(n/N).
Jadi speedup = 0(N).

SUMBER:
http://fikrilookup.wordpress.com/2013/05/12/algoritma-paralel/
http://prezi.com/ufzritj1dzya/analisa-algoritma-sekuensial/
http://smartwomenn.blogspot.com/