Selasa, 07 Agustus 2012

Siklus Hormonal


SIKLUS HORMONAL

A.      Menstuasi
1.    Definisi
Menstruasi adalah suatu kejadian pelepasan dinding endometrium secara periodik dan dengan jumlah yang berbeda-beda pada setiap wanita. Jumlah darah yang biasanya dikeluarkan dalam siklus menstruasi adalah 10-80 ml, dengan rata-rata 50 ml dalam rentang waktu 3-14 hari atau kurang dari 14 hari.
2.    Macam-macam siklus menstruasi
Siklus menstruasi berdasarkan rentang waktunya dibagi menjadi 3, antara lain:
a.    Siklus pendek
Jika siklus menstruasi berlangsung setiap 18-23 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.
b.    Siklus normal/ teratur
Jika siklus menstruasi berlangsung setiap 28 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.
c.    Siklus panjang
Jika siklus menstruasi berlangsung setiap 33-35 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.
3.    Tahap-tahap menstruasi
a.    Fase proliferasi
Merupakan fase pemulihan dan regenerasi sel-sel epitel kelenjar dan stroma endometrium ke arah luar. Pembentukan kembali permukaan endometrium dimulai sejak menstruasi berhenti sampai 3 hari sesudahnya. Endometrium pada fase proliferatif dini tipis kelenjarnya sedikit, sempit, lurus, dan dilapisi sel kuboid dan stromanya padat. Fase proliferatif dini berlangsung dari hari ke 3 sampai hari ke 7 siklus menstruasi.
Kelenjar-kelenjar epitel semkin cepat dan tumbuh ke bawah/ keluar tegak lurus dengan permukaan. Sel-selnya menjadi kolumnar dengan nuklei di basal. Sel-sel stroma berproliferasi, tetap padat dan berbentuk kumparan. Pembelahan sel tejadi secara mitosis. Endometrium disuplai oleh arteri-arteri basal di endometrium yang memberikan percabangan pada sudut yang tepat untuk mendarahi endometrium. Pada awalnya, ketika menembus endometium basal arteri berjalan lurus, tetapi pada lapisan medial dan superfisial arteri berubah menjadi spiral. Bergelungnya arteri ini, memugkinkannya memberikan suplai darah pada endometrium yang terus tumbuh hingga menjadi tidak berkelok lagi. Setiap arteri spiral mensuplai suatu daerah endometrium tertentu.
b.    Fase luteal/ fase sekresi
Adalah masa dimana endometrium berada dalam tahap sekresi dan siap menerima hasil konsepsi bila terjadi pembuahan. Jika terjadi ovulasi, endometrium mengalami perubahan-perubahan yang nyata, kecuali pada awal dan akhir masa reproduksi. Perubahan ini terjadi pada 2 hari terakhir fase proliferatif, tetapi meningkat setelah menstruasi. Vakuol-vakuol sekretorik, yang kaya akan glikogen, tampak di dalam sel-sel yang melapisi kelenjar endometrium.
Pada mulanya vakuol-vakuol tersebut terdapat di bagian basal dan menggeser inti sel ke arah superfisial. Jumlahnya cepat meningkat dan kelenjar berkelok-kelok.pada hari ke 6 setelah ovulasi, fase sekresi mencapai puncak. Vakuol-vakuol telah melewati nukleu. Beberapa diantaranya sudah mengeluarkan mukus kedalam rongga kelenjar, yang lain penuh dengan mukus, sehingga tampak seperti gigi gergaji. Arteri spiral bertambah panjang dengan meluruskan gelungan. Apabila tidak ada kehamilan, kadar estrogen dan progesteron akan menurun karena korpus luteum menjadi tua.
c.    Fase iskemia
Adalah masa berkurangnya jumlah darah yang mengaliri dan menghidupi endometrium dalam arteri spiral, sehingga menyebabkan berhentinya pertumbuhan dan terjadinya penyusutan pada endometrium. Hal ini karena kadar estrogen dan progesteron yang diproduksi menurun. Penurunan ini menyebabkan peningkatan asam arakidonat dan endoperoksidase bebas dalam endometrium.
Enzim-enzim ini menginduksi lisosom sel stroma untuk mensintesis dan mensekresi prostaglandin (PGF dan PGE2) dan prostasiklin. PGFmerupakan suatu vasokonstriktor kuat dan menyebabkan kontraksi uterus, sedangkan PGE2 menyebabkan kontraksi dan vasodilatasi, prostasiklin merupakan vasodilatator yang menyebabkan relaksasi otot dan menghambat agresi trombosit. Perbandingan PGF dengan kedua prostaglandin meningkat selama menstruasi. Perubahan ini mengurangi aliran darah melalui kapiler endometrium dan menyebabkan pergeseran cairan dari jaringan endometrtium ke dalam kapiler, sehingga mengurangi ketebalan endometrium. Ini menyebabkan bertambahnya kelokan arteri spiral bersamaan dengan terus berkurangnya aliran darah. Daerah endometrium yang yang disuplai arteri spiralmenjadi hipoksik, sehingga terjadi nekrosis iskemia.
d.   Fase menstruasi
Adalah fase pelepasan atau peluruhan endometrium ke arah luar. Daerah endometrium mengelupas kedalam rongga uterus disertai dengan darah dan cairan jaringan.

B.       Sistem hormonal menstruasi
1.    GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)
Adalah hormon yang disekresi oleh hipotalamus pada masa pertumbuhan dan reproduktif untuk merangsang hipofise untuk menginduksi pelepasan FSH dan LH.
2.    FSH
Adalah hormone yang dihasilkan oleh hipofise untuk pertumbuhan folicle dalam ovarium dan merangsang ovarium untuk mengeluarkan estrogen pada masa proliferasi di endometrium.


3.    LH
Adalah hormone yang dikeluarkan oleh hipofise untuk menginduksi progesterone. Peningkatan hormon ini menyebabkan terjadinya pelepasan sel ovum pada masa menstruasi.
4.    Estrogen
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh ovarium, berperan dan mendominasi pada fase proliferatif. Hormon ini merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel kelenjar epitel dan stroma endometrium.
5.    Progesteron
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh ovarium, tepatnya korpus luteum untuk mematangkan sel kelenjar endometrium sehingga berada dalam masa sekretorik. Progesterone ini yang mempertahankan endometium tetap bertahan apabila terjadi pembuahan dan siap menerima hasil konsepsi untuk berimplantasi.
6.    Prostaglandin dan prostasiklin
Adalah hormon yang dihasilkan oleh sel stroma dalam endometrium dan memiliki peran vasokontraktor dan vasodilatator.

C.       Ovulasi
1.    Definisi
Ovulasi adalah suatu kejadian pelepasan sel ovum (folicle yang sudah matang) dari ovarium ke dalam uterus. Dalam 1 siklus mentruasi sekitar 10-20 folikel akan dirangsang untuk tumbuh oleh FSH, tetapi dalam perjalanannya hanya 1 yang dapat bertahan dan matang, melepaskan 1 sel telur yang siap dibuahi, sedangkan lainya akan mengalami degenerasi dan mati. Sel ovum dapat bertahan selama 24 jam mulai dari pelepasan. Ovulasi ini terjadi pada saat terjadinya pelonjakan jumlah LH akibat berkurangnya FSH pada masa sekretorik yaitu pada 14 hari sebelum hari pertama siklus menstruasi berikutnya.
2.    Tanda-tanda ovulasi
a.    Meningkatnya suhu basal sekitar 0,2-0,50C dari hari-hari biasanya, hal ini karena pengaruh hormone LH dan progesterone.
b.    Bertambah kentalnya lendir vagina karena pengaruh progesterone.
c.    Keadaan emosi atau mood yang kurang baik, tetapi ini relatiaf artinya berbeda-beda pada masing-masing wanita.



DAFTAR PUSTAKA


Jones, Derek Llewellyn. 2001. Dasar-Dasar Obstetri Dan Dinekologi Edisi 6. Jakarta : Hipokrates.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Dan Ginekologi Jilid 1. Jakarta : EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar